Kenang-kenangan
Pemerintah Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta
Souvenir dibuat dari material kayu untuk memberikan kesan tradisional yang diperkuat dengan ornamen-ornamen khas Yogyakarta untuk menambah kesan budaya.
Souvenir dibuat dari material kayu untuk memberikan kesan tradisional yang diperkuat dengan ornamen-ornamen khas Yogyakarta untuk menambah kesan budaya.
“Menapak di Jogja, menyatu dengan sejarah dan budaya.”
Gunungan wayang kulit atau kayon menjadi gambaran kehidupan di alam semesta beserta seluruh isinya. Dalam pagelaran pentas wayang, gunungan digunakan untuk mengawali dan mengakhiri cerita.
Sumbu Filosofi menjadi konsep tata ruang Kraton Yogyakarta yang menjadi wujud simbol daur hidup manusia. Simbol tersebut meliputi Panggung Krapyak, Kraton Yogyakarta, dan Tugu Pal Putih.
Motif kawung menyimbolkan kekosongan nafsu dan hasrat duniawi sehingga menghasilkan pengendalian diri yang sempurna. Kekosongan membawa seseorang netral dan membiarkan semua berjalan sesuai kehendak alam.
Bentuk atap rumah adat Joglo terinspirasi dari bentuk gunung. Hal ini karena masyarakat Jawa, khusus Yogyakarta, menganggap gunung sebagai salah satu tempat yang sakral.
Aksara Jawa yang bertulis "Pemerintah Dhaerah Ngayogyakarta Hadhiningrat" menjadi penanda identitas yang berbalutkan nilai budaya lokal.